Selasa, 04 September 2012

PENDAHULUAN

Sebelum membeberkan atau menjelaskan  semua hasil praktikum/percobaan yang kami (warga Biologi Chemems  [C]/V) lakukan mengenai siklus hidup Drosophila melanogaster, kami mencoba memberikan gambaran terlebih dahulu mengenai bagaimana Allah SWT. menciptakan makhluknya sedemikian mungkin dengan segala kemanfaatan dan kerugiannya. Dalam hal ini bagaimana Allah menciptakan binatang, tidak terkecuali Drosophila melanogaster (lalat buah), dengan segala manfaat dan bahayanya.
Baiklah, ALLAH SWT berfirman dalam surat An Nahl (lebah) ayat 68-69 :
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin Manusia, kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan & tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu), dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi Manusia. Sesungguhnya pada demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan".
Dari ayat di atas dapat kita ketahui bahwa Allah SWT meminta perhatian kepada para hamba-Nya agar memperhatikan lebah. Allah telah memberikan instink kepada lebah sehingga mempunyai kemahiran untuk membuat sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan dari rumah-rumah yang di dirikan manusia. Seorang yang mau memperhatikan bagaimana kemahiran lebah membuat sarangnya tentulah ia akan merasa heran karena takjub. Diambilnya bahan-bahan yang serupa lilin dari seludang ikan dan bunga-bungaan kemudian dari bahan itu dibuatnya sarang-sarangnya yang sangat mengagumkan bentuknya. Sarang lebah mempunyai bentuk segi enam berangkai yang menurut para ahli struktur bangunan bahwa segi enamlah, ruang yang paling banyak membuat isi dibanding dengan segi-segi lain. Dan apabila memperhatikan dari segi bobotnya sarang lebah itu terlalu ringan untuk menahan bobot yang begitu berat yaitu madu, telur dan embrio-embrionya. Seorang yang mahir dalam ilmu bangunan akan keheran-heranan melihat perbandingan yang begini mencolok, akan tetapi kekuatannya boleh diandalkan. Hal ini menjadi bukti pula yang menunjukkan kekuasaan Allah Yang Maha Esa.
Sesudah itu Allah SWT meminta perhatian para hamba-Nya agar memikirkan bagaimana Allah telah memberikan kemahiran kepada para lebah itu mengumpulkan sari makanan dari berbagai macam buah-buahan dan bagaimana pula Allah SWT memberikan ilham kepadanya sehingga lebah-lebah itu mempunyai kemampuan mengumpulkan sari-sari makanan dari buah-buahan dan diubahnya menjadi madu yang tahan dan awet tidak mudah busuk.
Cara-cara itu ditempuhnya secara turun temurun.  lebah-lebah itu mengisap sari makanan dari buah-buahan dan bunga-bungaan ke dalam perutnya dan dari perutnya pula dikeluarkan madu yang bermacam macam warnanya, menurut jenisnya dari lebah itu. Ada yang putih dan ada yang kekuning-kuningan dan ada pula yang kemerah-merahan, sesuai dengan jenis lebah itu dan tergantung pula kepada buah-buahan dan bunga-bungaan yang ada di sekitarnya.  Di antara manfaat dari madu ialah sebagai obat untuk mengobati berbagai macam penyakit. Mungkin berguna sebagai ketahanan tubuh dan mungkin sebagai obat terhadap sesuatu penyakit. Hal ini dapat diterima oleh ilmu pengetahuan, karena madu itu termasuk sejenis makanan yang mudah dicerna dan banyak mengandung berbagai macam vitamin bahkan seluruh macam vitamin berada dalam madu itu. Hal ini sangat berguna bagi ketahanan tubuh sehingga menyebabkan orang tahan terhadap berbagai macam penyakit. Di samping itu pula menjadi obat bagi seseorang yang sedang ditimpa oleh sesuatu penyakit, terutama bagi orang yang diserang beberapa penyakit kekurangan vitamin.  Sebagai penjelas tentang fungsi madu ini dalam sebuah Hadits dikatakan:
“Bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw, seraya berkata: "Sesungguhnya saudaraku perutnya mulas", maka Rasulullah saw bersabda: "Minumilah ia madu", kemudian orang itu memberikan minuman madu kepada yang sakit itu, lalu datanglah orang itu kepada Rasulullah saw, seraya berkata: "Ya Rasulullah saya telah memberikannya minuman madu, tetapi hasilnya bertambah mulas': Rasulullah saw bersabda: "Pergilah dan minumi (lagi) lah ia madu", maka orang itu pergi dan memberi si sakit madu, kemudian orang itu datang lagi kepada Rasulullah saw seraya berkata: "Ya Rasulullah, hasilnya hanyalah bertambah mulas", kemudian Rasulullah bersabda: "Allah berkata benar, dan perut saudaramu berdusta, maka pergilah dan berilah saudaramu itu madu". Lalu orang itu pergi dan memberi si sakit itu madu, kemudian si sakit sembuh".  (H.R Bukhari Muslim dari Abu Sai'd Al Hudri)1
Kemudian dapat kita ketahui beberapa faedah dari lebah sebagai berikut: 
1. Madunya dapat jadikan minuman yang lezat karena banyak mengandung vitamin yang sangat berguna bagi kesehatan.
2. Malamnya dapat dibuat sebagai lilin untuk lampu untuk alat membatik dan keperluan-keperluan kerajinan lain.
3. Dapat melaksanakan penyerbukan di antara bunga-bungaan yang berumah satu ataupun yang berumah dua, di antara bunga jantan dan bunga betina.
4. Madunya juga dapat dijadikan obat-obatan baik untuk menambah ketahanan tubuh atau untuk pengobatan
K.H. M. Quraish Shihab, dalam Tafsir Al-Misbah-nya  menerangkan bahwa; Nama An-Nahl terambil dari kata itu yang disebut pada ayat 68 surah ini. Hanya sekali itulah Al-Qur’an menyebutnya. Ada juga ulama yang menamainya surah An-Ni’am karena banyak nikmat  Allah yang diuraikan di sini.
Selain itu, dalam menafsirkan tema dari kata An-Nahl, Ia (K.H. M. Quraish Shihab) mengutip beberapa mufasir seperti Sayyid Quthub, Thabathaba’I, Al-Biqa’I, dan As-Suyuthi. Di antaranya ia simpulkan sebagaimana dikutip dari kesimpulan Thabathaba’I; bahwa tujuan utama surah ini adalah penyampaian tentang dekatnya ketetapan Allah yaitu kemenangan agama yang haq. Allah SWT. adalah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib disembah karena Dia yang mengatur alam raya. Penciptaan adalah hasil perbuatan-Nya dan semua nikmat bersumber dari-Nya, tidak satu pun dari hal-hal tersebut yang bersumber dari selainnya. Karena itu, hanya Allah yang wajib disembah tidak satu pun selain-Nya. Disamping itu surah ini juga menjelaskan bahwa menetapkan agama adalah wewenang Allah SWT dan ini berarti penolakan kepercayaan kaum musyrikin serta dalih - dalih mereka mengingkari kehadiran para rasul.
Di samping itu, Quraish juga mengutip dari Mufassir Al- Biqa’i, berpendapat bahwa tujuan pokok dan tema surah An- Nahl adalah membuktikan kesempurnaan Allah dan keluasan ilmu-Nya, dan bahwa Dia bebas bertindak sesuai dengan kehendaknya lagi tidak disentuh oleh sedikit kekurangan pun. Yang paling dapat menunjukkan makna ini adalah sifat dan keadaan An-Nahl, yakni “lebah” yang singguh menunjukkan pemahaman yang dalam serta keserasian yang mengagumkan antara lain dalam membuat sarangnya. Demikian juga dengan pemeliharaannya dan banyak lagi yang lain seperti keanekaragaman warna madu yang dihasilkannya serta khasiat madu itu sebagai obat padahal sumber makanan lebah adalah kembang dan buah-buahan yang bermanfaat dan juga yang berbahaya.2
Kemudian kaitannya dengan ayat selanjutnya: “Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (lanjut), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS. 16:70).
Ayat ini menunjukkan bahwa semua makhluk hidup akan mengalami suatu siklus kehidupan. Dari bayi kemudian balita, beranjak remaja, kemudian dewasa dan tua. Dan pada akhirnya akan mati.
Allah SWT menjelaskan bahwa Dialah yang menciptakan manusia seluruhnya yang pada mulanya tidak ada. Sesudah itu Allah menentukan umurnya dengan umur yang berbeda-beda. Di antara manusia ada yang mati di waktu berada dalam kandungan, ada yang mati di waktu lahir, ada yang mati di waktu kecil dan di antaranya pula ada yang mati setelah mencapai umur yang lanjut, yaitu setelah ia menjadi lemah pikirannya dan pikun. Kekuatannya menjadi lemah dan pikirannya menjadi lemah pula.
Sahabat Ali bin Abi Thalib mengatakan  bahwa lanjut usia itu ialah berumur 75 tahun, dan umur ini adalah umur yang umum dan tidak terlalu panjang.  Pada saat manusia diberi umur yang lanjut, mereka itu keadaannya seperti dikembalikan pada masa bayi lagi. Mereka menjadi pikun tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya.
Di akhir ayat Allah SWT menegaskan bahwa Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Maksudnya Dialah yang mengetahui hikmah dari kejadian manusia kemudian dimatikannya. Ada yang dimatikan di waktu masih bayi dan ada yang dimatikan setelah lanjut usia. Kekuasaan Allah tidak dapat disaingi oleh siapapun juga.
Dari tiga ayat di atas semoga mendapat gambaran bagaimana proses Penciptaan-Nya, dengan tanpa melupakan manfaat dan kerugian dari yang di Ciptakan-nya (Manusia, binatang, tumbuhan dll) dan  bagaimana siklus kehidupan berlangsung. Dalam hal ini termasuk siklus hidup Drosophila melanogaster, dari telur – larva instar 1 – larva instar 2 – larva instar 3 – prepupa – pupa – imago. Dan ada kemungkinan kematian dari beberapa siklus tersebut. Selamat membaca.


1 Tafsir Al Qur’an DEPAG (Departemen Agama)
2M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta; Lentera Hati, 2002), vol-6, h.416-519.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar